Keterampilan Humas yang Paling Dibutuhkan di Era AI
Read Time:2 Minute, 14 Second

Keterampilan Humas yang Paling Dibutuhkan di Era AI

0 0

Perkembangan teknologi membawa perubahan besar pada cara humas bekerja. Kecerdasan buatan (AI) kini hadir bukan hanya untuk mendukung, tetapi juga membentuk strategi komunikasi yang lebih cerdas. Keterampilan humas di era AI kini melampaui sekadar menjalin relasi dengan media. Humas dituntut mampu membaca data, memahami tren digital, dan menyesuaikan pesan dengan audiens yang semakin kritis.

Menurut laporan PRWeek 2024, lebih dari 60% organisasi global sudah menggunakan AI untuk pemantauan media sosial dan analisis sentimen publik. Artinya, kemampuan memanfaatkan teknologi ini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.

Teknologi terus berubah, begitu juga perilaku audiens. Publik menginginkan informasi yang cepat, akurat, dan relevan. AI membantu humas membaca percakapan daring secara real-time, mendeteksi potensi isu, hingga mengotomatisasi beberapa proses rutin. Namun, manfaat ini tidak akan maksimal tanpa keterampilan yang mendukung.

Inilah mengapa keterampilan humas di era AI kini tidak hanya soal komunikasi yang baik, tetapi juga kemampuan memanfaatkan data untuk mendukung pengambilan keputusan.

Keterampilan Teknis yang Semakin Penting

Beberapa kemampuan teknis kini menjadi bagian tak terpisahkan dari pekerjaan humas modern:

  • Social listening dan analisis data untuk memahami tren publik.
  • Dasar-dasar SEO dan optimasi konten, agar pesan mudah ditemukan audiens.
  • Pemahaman alat otomatisasi seperti chatbot dan sistem manajemen media.

Dengan menguasai keterampilan tersebut, humas dapat bekerja lebih efisien tanpa kehilangan ketajaman strategi.

Meski teknologi berperan besar, komunikasi tetap tentang manusia. Empati, kemampuan mendengar, dan storytelling yang menyentuh emosi masih menjadi inti peran humas. Saat terjadi krisis, publik mengharapkan jawaban yang tulus dan penuh kepedulian sesuatu yang belum bisa sepenuhnya diberikan oleh sistem otomatis.

Perubahan cepat ini juga berarti humas tidak bisa berhenti belajar. Mengikuti pelatihan digital, mempelajari tren AI, dan memahami etika komunikasi di dunia digital menjadi bagian dari pengembangan diri yang berkelanjutan. Humas yang siap beradaptasi akan memiliki keunggulan dalam menghadapi tantangan masa depan.

AI seharusnya dilihat sebagai mitra, bukan pengganti. Teknologi dapat membantu memantau isu, menyusun laporan, atau menyebarkan pesan secara cepat. Sementara itu, manusia tetap memegang peran dalam mengambil keputusan strategis dan membangun kepercayaan jangka panjang. Pendekatan kolaboratif inilah yang akan membuat keterampilan humas di era AI semakin relevan.

Selain keterampilan teknis dan komunikasi, humas masa kini juga dihadapkan pada tantangan etika. Pemanfaatan AI untuk menganalisis perilaku audiens atau mengotomatisasi pesan seringkali menimbulkan pertanyaan tentang privasi dan transparansi. Bagaimana cara organisasi memastikan data publik digunakan secara bertanggung jawab? Di sinilah peran humas menjadi krusial, mereka harus mampu menyampaikan informasi dengan jelas sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat.
Keterampilan ini mungkin tidak selalu terlihat di permukaan, namun justru menjadi fondasi agar pemanfaatan AI tetap selaras dengan nilai-nilai etika komunikasi.

Era AI membawa tantangan sekaligus peluang. Mereka yang hanya mengandalkan cara lama berisiko tertinggal, sementara yang menggabungkan kecanggihan teknologi dengan kepekaan manusiawi akan menjadi pionir di dunia komunikasi masa depan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Sukses Digelar, IPRC 2025 Buka Wawasan Baru Praktisi Humas soal AI